Jumat, 15 Agustus 2008

Strategi Jitu Mengatasi Limbah Plastik

Di negara maju, pemerintahnya memang sangat serius menangani limbah. Mereka sudah menyiapkan sejumlah strategis yang sudah fokus pada limban-limbah tertentu. Salah satu contoh adalah yang terjadi di Propinsi Alberta, Kanada. Mereka sudah menyusun satu strategi yang mereka sebut Alberta Post-Consumer Plastic Recycling Industry, yang mengupayakan agar pengolahan sampah plastik menjadi lebih hemat, berbasis pada kelestarian lingkungan. Tujuan utamanya adalah menurunkan dan meminimalkan jumlah plastik yang dibuang ke tempat sampah. Pelaksanaan dari strategi ini didasarkan pada tiga aksi kunci, yakni: 1. Menyediakan informasi secara terus menerus kepada warga masyarakat dan komunitas daur ulang tentang cara-cara pengumpulan plastik. 2. Mengembangkan peningkatan sistem pengumpulan plastik bekas melalui pengembangan depot pengumpulan yang efisien. 3. Mengembangkan teknik-teknik untuk mengatasi plastik yang tidak bisa didaur ulang.

Upaya melawan sampah plastik ini dimulai ketika pemerintah daerah Alberta meminta tolong pada APRA, satu perusahaan konsultan yang menangani berbagai macam limbah, untuk membantu mereka. APRA kemudian melakukan studi dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah limbah plastik.

Kunci dari strategi yang mereka kembangkan adalah, antara lain, adalah hanya akan mendaur ulang plastik-plastik yang memang memiliki nilai jual tinggi. Contohnya adalah plastik HDPE, yang biasa dipakai untuk wadah susu dan minuman lainnya. Untuk itu sistem sortasi sampah yang baik perlu dikembangkan untuk memilah plastik jenis ini. Sistem pengumpulannyapun dikembangkan sedemikian rupa, sehingga sortasi yang dilakukan menjadi lebih mudah. Sedangkan untuk plastik yang kurang bernilai untuk didaur ulang, atau plastik yang tidak bisa lagi didaur ulang, tak ada cara lain kecuali mengubahnya menjadi sumber energi. Limbah plastik merupakan sumber energi yang kaya. Satu pon plastik polyetilene mengandung 18.000 BTU (British Thermal Unit) energi. Bandingkan dengan limbah padat selain plastik yang paling-paling hanya menghasilkan energi sebanyak 4.500 BTU sampai 5.000 BTU.

Karena fokusnya sudah jelas, hanya mengolah limbah plastik jenis HDPE, maka Pemda Alberta pun bekerjasama dengan industri-industri makanan yang menggunakan plastik jenis ini sebagai wadah makanan atau minuman hasil produksinya. Perusahaan makannpun kemudian mengembangkan aneka strategi untuk menarik kembali wadah-wadahnya untuk didaur ulang. Dengan demikian wadah itu diusahakan tidak masuk ke tempat sampah, melainkan langsung ke depot-depot penampungan. Sistem ini jelas sangat menghemat biaya.

Keberhasilan Pemda Alberta dalam menerapkan strategi mengatasi limbah plastik adalah berkat dukungan yang padu dari semua pihak yang terkait, mulai dari industri plastiknya, industri pengolah limbah, industri pemakai plastik dan warga masyarakat. Inilah mungkin yang perlu dicontoh.

0 komentar:

Posting Komentar